Buku ini mengalami perubahan pada judul, sampul, dan juga beberapa gambar yang disematkan. Proses revisi dilakukan cukup lama, karena ada hal yang sangat mendalam dihubungkan dengan narasumber atau tokoh adat di Lampung Barat. Gambaran buku ini dapat mengunggap peristiwa besar yang terjadi pada jejak-jejak Sekala Bekhak/Brak yang diyakini oleh masyarakat Lampung Barat sebuah kerajaan. Namun yang menjadi perhatian bagi penulis adalah adanya seni pertunjukan dengan menggunakan topeng sebagai penutup muka yang istilah lokal disebut sakura. Sakura merupakan seni pertunjukan yang sangat tua dan kedudukannya sangat istimewa di kalangan masyarakat dan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat. Ada dua jenis sebutan sakura yaitu, sakura kamak dan sakura helau. Sakura kamak cendrung berwajah jelek dan dimainkan kalangan tua, sedangkan sakura helau diperankan para anak-anak dan remaja. Kedua busananya pun dapat dibedakan. Jika kita berkunjung ke Kabupaten Lampung Barat, terlihat sebuah patung sakura yang dijadikan simbol atau maskot daerah. Pertunjukan sakura muncul menjelang idul fitri sebuah hari raya besar agama islam.
Ulasan
Belum ada ulasan.